Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memorist: Memainkan Waktu

MEMAINKAN WAKTU

(Sekarang kita cerita tentang hari itu)


Drrrrrt… Drrrrrrt….. Drrrrdrrrdrrdrrrt..

Getaran yang terus menerus mengganggu pendengaranku sehingga membuatku sedikit mengalihkan fokusku dari apa yang sedang kukerjakan.

Akhir-akhir ini, selama masa Covid19 mampir ke negeri tercinta, pemerintah membuat kebijakan (work from home, #stayathome, #dirumahaja) untuk mencegah penularannya yang sangat cepat. Selama 14 hari, para pekerja, pelajar, diimbau untuk melakukan semuanya di rumah, memanfaatkan teknologi untuk bekerja, kuliah, ataupun bertegur sapa. 

Ada yang berbeda dari kebiasaan dulu, ada kesan baru yang mungkin tak tersadarkan. Grup sosmed yang dulunya hanya sepatah dua kata, direspon oleh orang-orang yang “kebetulan” melihatnya atau orang-orang yang memang “kurang” pekerjaan, yang diibaratkan penuh sarang laba-laba, tiba-tiba menjadi ramai, membahas apa saja yang diinginkan, baik itu tentang keadaan negeri, maupun keadaan diri sendiri.

Topik yang awalnya hanya proses pertukaran pikiran biasa, malam ini menjadi tidak biasa. Bisakah aku menyebutnya nostalgia? Entah siapa yang memulai, namun akhirnya dibalas oleh yang lainnya yang menjadikan notifikasi kian menumpuk.

Kubuka, kubaca, kuingat, dan kutertawa dengan apa yang mereka bicarakan. Sebuah peristiwa beberapa tahun yang lalu, 6 tahun? 5 tahun? Yaaaa. Kembali ke masa saat kami baru berproses untuk saling mengenal. Tere Liye pernah menulis, “5 tahun kemudian, kau akan tertawa mengingat tentang apa yang kaulakukan hari ini” kurang lebih seperti itu. Dan yaa.. Malam ini adalah salah satu buktinya.

Pesan yang terus menerus masuk, ada yang saling menanyakan maksud dari kelakuan yang dulu, ada yang saling memuji, ada yang mengorek kisah lama, ada yang kemudian sadar bahwa kisah-kisah itu semua tidak akan bisa diulang kembali. Rindu. Satu kata namun cukup untuk meringkas segala yang terjadi hari ini.

Rasa rindu ketika kita bersama dengan kelakuan konyol yang pernah kita perbuat dibeberapa tempat yang tentunya juga membawa kenangan kita. Terlalu banyak bukti kebersamaan kita, banyak rumah yang menjadi tempat kita berbagi untuk saling mengenal satu sama lain, berbagi senang, berbagi duka, dan berbagi ilmu.

Meski tak semua anggota (28 orang) aktif saat ini, namun pasti akan meninggalkan jejak. Ketika mereka menemukannya, setidaknya ada sebersit senyum yang terlukis diwajahnya. Tidak akan bosan meski harus membaca ratusan pesan karena rasanya seolah kalian kembali ke masa lalu.

Masa lalu. Kenangan. Saat itu, ada rasa senang, sedih, nyesek, ataupun sakit hati yang membuncah dalam hati, yang tidak tersampaikan. Malam ini menjadi bahan untuk melengkungkan bibir, tertawa, yaa, tertawaan, bukan untuk menghina, tetapi sebagai penghargaan terhadap semua kenangan yang pernah ada. 

GAMMA14

Ai (아이)
Ai (아이) Seorang amatiran yang mencoba menulis hal yang disukainya.

Post a Comment for "Memorist: Memainkan Waktu"