Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

[#REFILL] Parasite (2019)



Man Temans, Selamat datang!

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung, Pada kesempatan kali ini, kita akan berada dalam segmen #REFILL (REview FILm Loh!), yang berisi sekilas info dan review untuk sebuah film yang telah disaksikan sebelumnyaa.

#REFILL – Korean Movie

Semakin banyak kebahagiaan yang kamu bagikan, semakin besar hasil yang kamu dapatkan - Parasite

Parasite (2019)

Informasi Umum:

  • Judul: 기생충 / Gisaengchoong / Parasite
  • Genre: Drama, Family, Komedi-Hitam, Sosial, Thriller
  • Sutradara: Bong Joon-Ho, Han Jin-Won
  • Penulis: Bong Joon-Ho
  • Waktu Tayang: 30 Mei 2019
  • Premier Tayang: 21 Mei 2019 (Cannes Film Festival)
  • Durasi: 131 Menit
  • Bahasa: Korean
  • Negara: Korea Selatan

Pemeran Utama:

Keluarga Ki-Taek:
  • Song Kang-Ho sebagai Kim Ki-Taek
  • Jang Hye-Jin sebagai Park Chung-Sook
  • Choi Woo-Sik sebagai Kim Ki-Woo / Kevin
  • Park So-Dam sebagai Kim Ki-Jung / Jessica

Keluarga Mr.Park:
  • Lee Sun-Kyun sebagai Park Dong-Ik / Nathan
  • Cho Yeo-Jeong sebagai Choi Yeon-Gyo
  • Jung Ji-So sebagai Park Da-Hye
  • Jeong Hyun-Jun sebagai Park Da-Song

Lainnya:
  • Lee Jung-Eun sebagai Moon-Gwang
  • Park Myung-Hoon sebagai Oh Geun-Sae
  • Park Seo-Joon senagai Min-Hyuk

    Sinopsis:

    Ki-Taek (Song Kang-Ho) miskin dan menganggur. Dia tinggal bersama istrinya Choong-Sook (Jang Hye-Jin), putra Ki-Woo (Choi Woo-Sik) dan putrinya Ki-Jung (Park So-Dam) di sebuah apartemen semi-basement yang basah dan penuh serangga yang berpenghasilan rendah di daerah Seoul. Ketika Ki-Woo membawa temannya (Park Seo-Joon) ke toko terdekat untuk minum-minum, ia mengetahui bahwa temannya (yang akan belajar di luar negeri) meninggalkan pekerjaan les privat dengan gaji bagus. Temannya ingin Ki-Woo mengambil alih pekerjaan bimbingan sementara dia berada di luar negeri. Segera, Ki-Woo memasuki kehidupan keluarga Park yang kaya, dengan keluarga Ki-Woo sendiri bersembunyi di pinggiran.

    Sumber: Asianwiki

    Nge-Review:

    Setiap individu punya pendapatnya sendiri, yaa
    Hei kalian! Kalau kalian belum pernah nonton film ini dan sedang membaca kalimat ini, sok atuh Ai sarankan untuk langsung ambil tindakan untuk mencari dan menonton film ini. Sampai saat ini, Parasite masih saja popular di berbagai Negara. Ah, masa sih? Sudah banyak penghargaan diraih oleh film ini sampai menembus Oscar, sebuah penghargaan tinggi untuk per-film-an dunia, dengan membawa pulang 4 kemenangan (Best Director, International Feature Film, Original Screenplay dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, film non-English menjadi pemenang Best Picture), serta menjadi bagian dari Top 10 film terbaik di beberapa sumber.

    Meski tayang di tahun 2019, tapi popularitasnya masih bersinar sampai saat ini, beberapa hari yang lalu, 5 Juni 2020, film ini memenangkan 3 penghargaan di ajang penghargaan 56th BaekSang Arts Awards, yaitu Grand Prize (Daesang), Best Film dan Best New Actor. Wahh, sudah tidak diragukan lagi lah untuk kalian menonton film ini.

    Perlu kalian ketahui kalau Ai menulis tulisan ini dengan hati-hati dan bingung mau tulis apa, karena memang Ai agak susah menjelaskan perasaan dalam menonton film sejuta umat ini. Tapi Ai mencoba untuk menulis, untuk salah satu komentator di blog Ai. Terima kasih banyak atas dukungan yang diberikan untuk blog yang tak seberapa ini. Hahahah…😂

    Sejujurnya, Ai lebih duluan mengikuti perkembangan drama daripada perkembangan film di Korea, jadi untuk awal-awal Ai hanya menonton film dengan melihat sinopsis dan pemerannya. Nah, setelah nonton film ini, Ai jadi tahu tentang Bong Joon-Ho yang sudah sangat terkenal dengan karakteristik filmnya yang selalu laris di pasaran.
    Mereka kaya tapi tetap baik hati – Ki-Taek
    Mereka baik karena mereka kaya – Chung-Sook
    Cerita dalam film ini sangat sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari ataupun menjadi inti cerita dalam sinetron atau ftv di Indonesia, sayangnya belum ada yang menyajikannya dengan sangat apik dengan segala pergerakannya mengandung makna tersendiri. Banyak yang memuji film ini genius, untuk kalian yang benar-benar menyaksikannya, namun ada juga yang akan merasa biasa saja, jika memang film ini bukan termasuk salah satu genrenya.

    Bisa disimpulkan bahwa film ini merupakan cerita dua keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Si Miskin dan Si Kaya. Keluarga miskin yang memiliki rasa solidaritas tinggi dalam keluarganya. Keluarga Kim, terdiri dari sang ayah, Kim Ki-Taek (Song Kang-Ho), istrinya Park Chung-Sook (Jang Hye-Jin), putranya Kim Ki-Woo (Choi Woo-Shik), dan putrinya Kim Ki-Jeong (Park So-Dam) tinggal di sebuah banjiha, apartemen semi-bawah tanah yang kecil dan kumuh. Pekerjaan harian mereka adalah melipat kotak pizza, dengan penghasilan yang sangat kecil dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Suatu hari, teman Ki-Woo, Min-Hyuk (Park Seo-Joon) mengunjungi keluarga Kim dan memberikan "batu keberuntungan". Min-hyuk berencana menuntut ilmu ke luar negeri, sehingga menyarankan Ki-woo mengambil alih pekerjaannya sebagai guru les privat bahasa Inggris untuk Park Da-Hye (Jung Ji-So), anak perempuan keluarga kaya Park Dong-Ik (Lee Sun-Kyun) dan istrinya Choi Yeon-Gyo (Jo Yeo-Jeong) sekaligus kakak dari Park Da-Song (Jung Hyun-Joon). Ki-woo bersedia menerima tawaran kawannya.

    Perlahan-lahan, keluarga Kim berusaha agar satu per satu anggota keluarga mereka dapat bekerja di keluarga Park, dengan saling merekomendasikan satu sama lain dan berbohong sebagai penyedia jasa profesional yang saling tidak kenal. Ki-woo menjadi guru les dan diam-diam memulai hubungan romantis dengan Da-hye. Ketika Yeon-gyo berniat mencarikan guru dan terapis seni untuk Da-song, Ki-woo memanfaatkan kesempatan ini dengan menyarankan seorang "profesional" bernama Jessica, yang ternyata saudarinya sendiri. Ki-Jeong kemudian memfitnah supir keluarga Park. Dong-Ik mengusir supir itu dan menggantinya dengan seorang mantan supir valet yang ternyata Ki-Taek, dan untuk terakhir kalinya, Ki-Taek berkomplot dengan kedua anaknya untuk menarik sang ibu, Chung-Sook menjadi asisten rumah tangga menggantikan Mun-Gwang (Lee Jung-Eun).

    Suatu hari, keluarga Park berkemah selama sehari-semalam sebagai hadiah atas ulang tahun Da-Song. Keluarga Kim berpesta pora, menikmati fasilitas mewah dan mabuk-mabukan di rumah itu. Pada malam hari saat hujan deras turun, Mun-Gwang tiba-tiba meminta izin masuk ke rumah karena ingin mengambil sesuatu di ruang bawah tanah. Saat seluruh keluarga bersembunyi, Chung-Sook mengizinkan Mun-Gwang masuk. Tanpa diduga siapapun, Mun-gwang menunjukkan sebuah bungker, tempat suaminya Geun-Se (Park Myung-Hoon) bersembunyi selama empat tahun untuk menghindari jeratan rentenir. Ketika Chung-Sook mengancam akan memanggil polisi, kebohongan keluarga Kim secara tidak sengaja terbongkar. Kedua keluarga ini pun saling mengancam satu sama lain.

    Karena hujan sangat deras, Keluarga Park tiba-tiba membatalkan liburan mereka dan menelepon Chung-Sook. Keluarga Kim menyekap Mun-Gwang dan Geun-Se di bungker, serta membersihkan ruang keluarga dan kemudian bersembunyi. Saat keluarga Kim yang tersisa bersembunyi di bawah meja, Dong-Ik mengeluhkan soal bau badan Ki-Taek kepada istrinya, yang tanpa disadari mereka, bahwa keluarga Kim mendengarnya dengan jelas. Saat keadaan sudah aman, Ki-Taek dan kedua anaknya meninggalkan rumah itu dan berlari ke rumah mereka. Mereka mendapati lingkungan tempat tinggal mereka diterjang banjir, apartemen mereka teredam hingga setinggi dada, dan langsung berupaya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Ki-woo membawa "batu keberuntungan" ke sebuah tempat pengungsian.

    Keesokan harinya adalah hari dimana pertikaian terjadi, baik antara keluarga Park dan Kim, juga keluarga Geun-Se yang mengambil tindakan yang di luar ekspektasi penonton. Apa yang sebenarnya terjadi? Kalian bisa menyaksikannya sendiri. Ai pun merasa kaget menonton bagian ini, seperti tidak menyangka akan ada adegan yang seperti ini.

    Kau tahu rencana macam apa yang tidak pernah gagal? Tidak ada rencana. Tidak ada rencana sama sekali. Mengapa? Karena hidup tidak bisa direncanakan – Ki-Taek
    Bukankah tidak ada rencana, itu juga merupakan sebuah rencana? – Ki-Woo
    Ada beberapa adegan yang memperlihatkan perbedaan dari dua keluarga tersebut, beberapa merupakan kritik sosial, salah satunya diantaranya adalah "batu keberuntungan" yang senantiasa dibawa oleh Ki-Woo kemana-mana, juga beberapa adegan yang bagi orang awam akan dinilai buang-buang waktu namun bagi beberapa orang mempunyai maksud yang tersembunyi.

    Pertama, dapat kalian lihat dengan ketika Ki-Woo masuk ke dalam rumah keluarga Park selalu diperlihatkan adegan menaiki tangga menjadi tanda bahwa keluarga Park merupakan keluarga dari kalangan atas, sementara ketika Ki-Woo pulang ke rumahnya diperlihatkan adegan mereka menuruni tangga, yang jelas terlihat keberadaan mereka jauh di bawah yang lainnya. Apalagi ada adegan ketika Ki-Woo terdiam melihat air yang mengalir deras, karena sebenarnya dia sadar akan dirinya yang sebenarnya, dia mungkin saja menikmati tinggal di rumah mewah dan nyaman dengan pemandangan yang indah, namun toh itu hanya sementara karena pada dasarnya dia hanya seorang pengangguran yang miskin.

    Kedua, adegan ketika banjir datang, orang kaya dalam film ini merasa beruntung ketika hujan deras, yaa karena ketika hujan deras, maka keesokan harinya pasti langit akan terlihat cerah dan sangat tepat untuk berpesta, sementara untuk orang-orang yang miskin, berada di bawah, yang rumahnya bahkan berada di bawah jalan, hujan tentu saja merupakan sebuah cobaan yang harus mereka lewati dengan sabar, untuk menanti hari esok pun seakan penuh rasa khawatir.

    Ketiga, Gambar self-potrait Da-Song yang dikira Ki-Woo merupakan gambar monyet, seperti sebuah metafora bahwa manusia memang sebaiknya dilihat sebagai manusia, bukan hewan atau benda, mungkin terdengar klise, tapi film ini menunjukkan bahwa manusia dilihat dari segalanya, tidak serta merta bahwa dia hanya seorang manusia, ada beberapa aspek yang mereka perhitungkan untuk dihargai, sehingga bukan tidak mungkin seseorang harus berpura-pura agar bisa dilihat sebagai manusia, sehingga kemampuan mereka dianggap serius oleh orang lain.

    Keempat, Da-Song yang memakai properti suku Indian, mungkin terlihat yaa, karena anak-anak sedang ingin bermain seperti itu jadi tidak masalah, namun, ada beberapa yang beranggapan kalau sebenarnya Da-Song tahu sesuatu, sehingga memberikan kode bahwa keluarganya diinvasi oleh pendatang, yaitu keluarga Kim, namun tidak ada akurasi yang pasti. Mirip dengan adegan ketika Ki-Woo menugaskan Da-Hye untuk membuat kalimat dengan kata ‘pretend’ yang berarti ‘berpura-pura’.

    Kelima, Bau kemiskinan. Sering sekali, bau ini disinggung dalam adegan di film ini, Park Dong-Ik selalu mengatakan bahwa bau dari Kim Ki-Taek sangat mengganggu, juga adegan Da-Song mengenali bau Jessica yang sama dengan bau Chung-Sook, menunjukkan bahwa jarak antara orang miskin dan orang kaya sangat jauh, sehingga mereka mengategorikan seseorang dari bau. Ya, singkatnya, seperti sebuah kasta yang membedakan dengan satu orang dengan orang yang lainnya.

    Keenam, Batu keberuntungan. Batu menggambarkan hutang / pinjaman, walaupun tidak secara eksplisit yang dimaksud adalah uang. Mengapa Ki-Woo sangat menyayangi batu itu? Ya karena batu tersebut membawa kemujuran bagi keluarganya, semenjak batu tersebut berpindah tangan kepada keluarganya, jalannya mulus mendapatkan keuntungan, namun ketika hutang tersebut berbunga tinggi, maka tidak akan berlangsung lama, karena akan menimbukan kerugian. Lalu ada adegan ketika batunya dibuang, malah terlihat mengambang, ya karena hutang itu akan selalu dibutuhkan bagi orang lain.

    Dari semua itu, banyak yang mengatakan bahwa film ini mengandung banyak kritik terhadap kapitalisme yang disampaikan dengan indah, diantaranya yaitu: Pertama, mengenai sistem pendidikan yang harusnya merata untuk semua orang. Kedua, untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dibutuhkan latar belakang yang berkesan. Ketiga, menjadi seseorang yang miskin tidak semua merupakan takdir, tapi bisa juga karena kesalahan sistem dalam daerah tersebut. Keempat, terkadang orang-orang yang berada dalam posisi yang sama sepatutnya bekerja sama agar menciptakan kekuatan yang lebih namun karena kepentingan diri sendiri, malah akan menjadi pertarungan di antara mereka sendiri demi mencari ‘muka’ dihadapan orang-orang di atas.

    Pertanyaannya kemudian, siapa yang sebenarnya menjadi pusat pembicaraan dalam film ini? Menurut Ai, jawabannya adalah Keluarga Kim. Mengapa demikian? Keluarga Kim ini sebenarnya memiliki kompetensi yang baik dan berharap hidup yang layak sebagai manusia biasa, tidak berjalan dengan baik. Ayahnya telah bekerja dibanyak bisnis namun gagal, ibunya merupakan mantan atlet yang tidak pernah mendapatkan kesuksesan besar dan kedua anaknya gagal di ujian masuk universitas dalam berbagai kesempatan. Sementara Keluarga Park bekerja sebagai CEO dari firma IT merupakan keluarga yang kompeten dan orang kaya baru, dapat dilihat keluarga Park merupakan keluarga ideal yang tinggal di sebuah kawasan elit. Kedua keluarga ini akhirnya tertarik pada sebuah situasi yang dimana sedikit saja kesalahan atau kecerobohan dapat berujung pada sesuatu yang fatal.

    Tidak ada peran antagonis dalam film ini, Geun-Se yang sebenarnya hanya terbawa emosi dengan keadaan istrinya sehingga mampu berbuat seperti itu, Ki-Taek yang juga terbawa suasana, dengan segala kekesalannya kepada Dong-Ik yang terkumpul selama ini, berujung pada perilaku Dong-Ik yang tidak menghargai orang lain dengan keegoisannya, serta Dong-Ik yang berbaik hati mempekerjakan orang di bawah mereka, meski tetap saja mengeluhkan beberapa hal.

    Jadi secara kesimpulan, film ini lucu, menyeramkan dan juga sedih. Cocok sekali untuk dijadikan bahan ceritan saat berkumpul bersama. Mengenai akting para pemain, Ai rasa sudah sangat pas untuk karakternya masing-masing. 😎😎

    Nah, sekadar info, film Parasite ini akan dibuat dalam serial Amerika, Bong Joon-Ho sendiri mengatakan bahwa masih banyak hal yang perlu dijabarkan dalam film ini, salah satu yang akan diangkat adalah hal aneh dalam hubungan antara Min-Hyuk dan Yeon-Kyo. Ai juga masih bingung dengan ekspresi Park Dong-Ik ketika Kim Ki-Taek menanyakan tentang rasa cintanya kepada sang istri. Mungkinkah? Ataukah memang untuk keluarga kaya, cinta bukan menjadi alasan utama mereka menikah, salah satunya, perjodohan antarkeluarga, namun juga bisa saja ada penjelasan lain yang mungkin dapat disaksikan lebih jelas dalam remake serialnya.

    So, Tidak seperti drama yang mungkin akan menghabiskan banyak waktu, untuk sebuah film, Ai yakin kalian tidak akan kecewa banyak. Apalagi untuk film ini. Hehehe…😁😁

    Bonus Asumsi Ai:

    Asumsi 1: Relasi Judul dan Cerita

    Dari Kamus Bahasa Korea, 기생충 (Gisaengchoong) berarti benalu atau parasit, serangga yang hinggap dan menempel pada organisme lainnya dengan mengambil atau menghisap kandungan nutrisi organisme tersebut. (dalam bentuk vulgar) orang yang dalam hidupnya tidak pernah mau berusaha sendiri, bergantung kepada orang lain dan sering merugikan.

    Pengertian di atas tidak jauh berbeda dengan pengertian parasite dalam Bahasa Inggris. Sehingga menurut Ai, judul dengan cerita dalam film ini benar-benar berelasi dengan baik dan disajikan dalam kesan yang unik. Terkadang, mendengar kata parasite dapat membuat seseorang terfokus pada suatu organisme yang mungkin menjadi pembahasan dalam beberapa film Korea lainnya, tapi berbeda dengan film ini, parasite yang dimaksud di sini adalah seseorang yang memiliki hubungan simbiosis parasitisme. Hayoo! Ingatkan, pelajaran SD kalian. Hehehe…😀😀

    Namun, yang menjadi bahan pemikiran Ai adalah apakah hanya keluarga Kim yang menjadi parasit untuk keluarga Park? Mungkinkah keluarga Park juga merupakan parasit untuk negaranya sendiri? Mengapa Ai berasumsi demikian? Karena Ai sudah sering menonton drama Korea yang menceritakan tentang para keluarga kaya yang dengan sengaja menyembunyikan harta ataupun penghasilannya demi menghindari pajak. Mungkin, yang jadi pusat dalam film ini adalah keluarga Kim tapi tidak menutup kemungkinan ada parasit lain yang hidup di sekitar kita, Hehehehe…

    Karena ini adalah sebuah film, durasi yang singkat, maka tidak banyak asumsi yang bisa Ai pikirkan ataupun sampaikan kepada kalian.

    Asumsi 2: Ending

    Sekali lagi Ai tegaskan, berbeda dengan drama yang mungkin bisa dibocorkan sedikit, film akan kehilangan kesan misteriusnya jika bagian akhir dijelaskan secara singkat, padat dan jelas. Maka. Khusus untuk review film, Ai akan menjabarkannya secara tersirat.

    Meski sebenarnya, akhir film ini sudah dijelaskan sendiri oleh sang sutradara, namun alangkah baiknya kalian menebak sendiri maksud dari adegan terakhir itu. Apakah Ki-Woo berhasil membeli rumah itu atau tidak? Heheehe…

    Sebuah perjuangan juga harus didukung oleh kerja nyata dan segala yang direncanakan tidak harus terjadi saat ini, bisa saja terjadi suatu saat nanti, asalkan kita tidak berhenti berharap dan bekerja keras juga tidak melupakan variabel-variabel yang lainnya. Namun, ketika kamu hanya bermimpi tanpa ada perjuangan, maka itu semua hanya akan menjadi sebuah mimpi di siang hari.

    SPOILER ALERT!!!
    Mengutip dari Vulture, Bong Joon-Ho memaparkan bahwa adegan terakhir Parasite ia anggap sebagai ‘surefire kill’, istilah yang merujuk pada peluru terakhir yang ditembakkan untuk meyakinkan seseorang telah tewas dalam film-film laga.

    “Mungkin jika film berakhir dimana mereka berpelukan, penonton akan berpikir, ‘oh, mereka tak mungkin membeli rumah besar itu’, tetapi (dalam film) kamera turun ke ruang bawah tanah. Itu cukup kejam dan menyedihan, tapi saya berpikir untuk menjadi nyata dan jujur dengan menonton,” tutur Joon-Ho. “Anda dan saya tahu, kita semua tahu bahwa anak ini (Kim Ki-Woo) tak akan bisa membeli rumah itu. saya merasa kejujuran semacam itu tepat untuk film ini, meskipun menyedihkan.” 

    Jadi, menurut Ai, pilihan sang penulis sekaligus sutradara film ini adalah menganggap bahwa lebih baik memilih sesuatu yang lebih rasional dan nyata dengan jujur, dibandingkan mengandai-andaikan sesuatu yang indah, namun tetap saja sulit untuk diterima secara nyata.


    Okay? Silakan kalian mengartikan maksud tersirat Ai. Hahhaa 😎😎

    Ayah, hari ini aku membuat rencana, dasar rencana. Aku akan mendapatkan uang, yang banyak. Masuk Universirtas, karir, pernikahan, semuanya baik-baik saja, tetapi pertama-tama, aku akan mendapatkan uang. Ketika aku mendapatkannya, aku akan membeli rumah. Pada hari kami pindah, Ibu dan aku akan berada di halaman. Karena sinar matahari di sana sangat bagus. Yang perlu kamu lakukan adalah berjalan menaiki tangga. Jaga dirimu sampai saat itu. Sangat lama. – Ki-Woo

    Jadi, tinggal Man Temans yang menentukan. Yes or No?

    Mungkin cukup sekian dari Ai, semoga bisa bermanfaat, kalau ada yang ingin man temans tanyakan silakan sampaikan pada kotak komentar yang ada di bawah atau bisa juga melalui halaman contact blog ini. Terima kasih, selamat berkunjung kembali.
    Ai (아이)
    Ai (아이) Seorang amatiran yang mencoba menulis hal yang disukainya.

    4 comments for "[#REFILL] Parasite (2019)"

    1. This comment has been removed by a blog administrator.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Hahha. Bcs not all films end happily 😂😂😂

        Delete
      2. Bahas juga dong tentang film-film Thailand, kayaknya banyak film yang lucu kalo dari negeri wikwik itu.

        Delete