[#REFILL] Train to Busan (2016)
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berkunjung, Pada kesempatan kali ini, kita akan berada dalam segmen #REFILL (REview FILm Loh!), yang berisi sekilas info dan review untuk sebuah film yang telah disaksikan sebelumnyaa.
#REFILL – Korean Movie
Get on board to stay alive. Live-or-death survival begins - Train to Busan
Train to Busan (2016)
Informasi Umum:
- Judul: 부산행 / Busanhaeng / For Busan / Train To Busan
- Genre: Aksi, Suspense-Thriller
- Waktu Tayang: 20 Juli 2016
- Premier Tayang: Mei, 2016 (Cannes Film Festival)
- Sutradara: Yeon Sang-Ho
- Penulis: Park Joo-Suk, Yeon Sang-Ho
- Durasi: 118 Menit
- Bahasa: Korean
Pemeran Utama:
- Gong Yoo sebagai Seok-Woo
- Jung Yu-Mi sebagai Sung-Gyeong
- Ma Dong-Seok sebagai Sang-Hwa
- Kim Soo-Ahn sebagai Soo-An
- Kim Eui-Sung sebagai Yong-Suk
- Choi Woo-Sik sebagai Young-Gook
- Ahn So-Hee sebagai Jin-Hee
- Shim Eun-Kyung sebagai Penumpang
Sinopsis:
Seok-Woo (Gong Yoo) adalah manajer dana di Seoul. Dia terpisah dari istrinya dan tinggal bersama putrinya Soo-An (Kim Soo-Ahn). Seok-Woo tidak menghabiskan banyak waktu dengan putrinya atau menunjukkan kasih sayang padanya. Pada malam sebelum ulang tahun Soo-An, Soo-An bersikeras melihat ibunya untuk ulang tahunnya. Seok-Woo tidak punya pilihan lain, selain membawanya ke Busan. Dini hari berikutnya, mereka naik kereta KTX untuk Busan di Stasiun Seoul.
Sebelum kereta KTX meninggalkan Stasiun Seoul, seorang gadis seperti zombie melompat ke kereta. Gadis itu terinfeksi virus mengerikan yang menyebar seperti api. Seok-Woo, Soo-An dan penumpang lainnya di kereta KTX sekarang harus berjuang untuk hidup mereka.
Sebelum kereta KTX meninggalkan Stasiun Seoul, seorang gadis seperti zombie melompat ke kereta. Gadis itu terinfeksi virus mengerikan yang menyebar seperti api. Seok-Woo, Soo-An dan penumpang lainnya di kereta KTX sekarang harus berjuang untuk hidup mereka.
Sumber: Asianwiki
Nge-Review:
Setiap individu punya pendapatnya sendiri, yaa
Film ini sebenarnya sudah terkenal pada tahunnya. Sekarang Ai yakin sudah banyak dari kalian, para pecinta film yang menonton film ini lebih dari 2 kali. Baru saja tayang di TV lokal membuat Ai ingin bernostalgia sebentar bersama film ini.
Ai termasuk salah satu orang yang menonton film ini lebih dari sekali, bukan karena kekurangan bahan untuk menonton film, tapi memang film ini tidak membosankan untuk ditonton ulang. Meski secara garis besar kita sudah tahu alurnya akan dibawa kemana, tapi tetap saja, kesan menegangkan dari film ini tidak akan terasa flat. Sedangkan bagi mereka yang belum sama sekali menontonnya, Ai sarankan untuk bertindak lebih cepat, sebelum film-nya tidak bisa ditemukan lagi. Hahahhaa. Bercanda!
Bercerita tentang seorang bapak berstatus duda, Seok-Woo, yang terlalu berfokus dengan pekerjaannya, sehingga jarang memberikan perhatian kepada anak semata wayangnya. Terkadang disaat tertentu, seorang anak akan membutuhkan sosok orang tua di sampingnya, sayangnya sang Ayah, meskipun terlihat sangat menyayangi anaknya, namun tidak bertindak demikian dan selalu diwakili oleh ibunya.
Ingin terlihat perhatian, Seok-Woo membelikan hadiah ulang tahun kepada anaknya, Soo-An. Namun ternyata, hadiah yang diberikan padanya saat ini sama dengan hadiah untuk memperingati hari Anak beberapa waktu lalu. Soo-An pun hanya menginginkan untuk bertemu ibunya, entah Ayahnya akan mengantarnya atau tidak, Soo-An sudah bertekad untuk pergi ke Busan, tempat ibunya tinggal.
Setelah diberikan nasehat oleh ibunya, Seok-Woo akhirnya mengabulkan permintaan anaknya untuk berangkat menuju Busan dengan menggunakan kereta. Mereka berangkat menuju stasiun di pagi hari, saat perjalanan menuju stasiun, ada suasana aneh yang didukung oleh latar musik film. Mungkinkah ini awal untuk kejadian selanjutnya?
Suasana stasiun yang diperlihatkan seperti dengan suasana stasiun kereta pada umumnya. Berbagai usia, pekerjaan dan kepentingan berbaur menjadi satu dalam kereta tujuan Busan tersebut, membuat film ini tidak hanya berfokus pada keluarga Seok-Woo. Jadi, kalian bisa melihat beberapa karakter yang memang sering ditemukan di kehidupan sehari-hari kita. Sayangnya, ada satu penumpang yang sedang terluka dan menjadi awal penyebaran virus ini.
Ai sempat menyinggung film ini dalam review drama Kingdom, karena vibe-nya terbilang mirip satu sama lain. Bercerita tentang penyebaran virus dari gigitan orang terinfeksi, kemudian tidak sampai dua menit, yang tergigit akan ikut terinfeksi dan terus berulang. Kalau dibuat proses pemodelannya, maka kejadian ini hanya berputar antara Susceptible dan Infected diluar dari penyebab dan solusi penanganannya. Got it? Hahahaa.. Mian, Ai terbawa suasana kuliah pemodelan. 😎 Next!!
Dimulai dari penumpang yang sudah terinfeksi maka, menyebarlah virus zombie ini dari gerbang ke gerbang. Maka, mereka yang panik meminta untuk berhenti di stasiun setelahnya. Seok-Woo yang egois meminta pegawainya untuk menjemput di stasiun berikutnya, namun, dia malah bertemu dengan tentara zombie yang sedang menunggu di sana. Hampir saja menjadi santapan para zombie, Seok-Woo diselamatkan oleh mereka yang punya rasa kemanusiaan, maka ini yang menjadi awal perubahan karakter Seok-Woo.
Udah yaa! Kalau bertambah, maka Ai akan keceplosan bercerita sampai akhir film daaaan kalau itu terjadi. Maka, tujuan awal Ai yang mencoba membuat kalian penasaran akan gagal di tengah jalan, eh, tapi entah kalian juga akan penasaran atau tidak. Hahaha. Setidaknya Ai merasa senang-senang saja bercerita di blog ini. Upss. Ini egois apa gak ya? Abaikan!
Apa yang menarik dari film ini? Menurut Ai, semuanyra. Ini bukan kalimat hasil copas dari tulisan sebelumnya ya! Tapi benar-benar real. Mengapa? Karena film ini bisa dikatakan merupakan paket lengkap, mulai dari suasana tegang, sedih, kesal dan sedikit humor, akan tersaji dalam film ini. Ai, tidak akan berkomentar banyak, hanya bisa merekomendasikan film ini untuk siapa saja tanpa batasan usia, sewajarnya ya! Hahaha...
Adakah pembelajaran yang bisa diambil? Yup! Ada dongs. Hal yang paling terlihat dalam film ini adalah keegoisan. Terkadang sifat tersebut ada dan terlihat bukan karena disengaja, tapi ada hal yang melatarbelakanginya untuk berbuat seperti itu. Jadi, jangan seenaknya menilai seseorang hanya karena satu kesalahan atau satu sifat yang diperlihatkan, melainkan coba liat dari sisi yang tak terlihat. Ya, sisi yang tidak terlihat dengan mata fisik kita. Asyiiik. Hehehe...
Kenyamanan menonton film ini, tidak terlepas dari mereka yang berturut serta dalam melengkapi film ini, dimulai dari karakter utama, para pendukung, dan semua zombie yang terlibat. Hahaha... Film ini bisa dikatakan bertabur bintang, karena para pemeran utamanya sudah tidak diragukan lagi dalam per-film-an Korea. Gong-Yoo, Jung Yu-Mi, Ma Dong-Seok, Choi Woo-Sik, Kim Eui-Sung dan yang lainnya. Film ini tak bisa tanpa mereka, selain dari para kru di belakang layar tentunya.
Eh, ada juga beberapa adegan yang berkesan untuk Ai. Pertama, adegan yang sangat memilukan dari pemeran Soo-An. Menurut Ai, mungkin daya tarik anak ini terpilih jadi pemain film ini adalah tangisannya. Tangisan yang benar-benar menunjukkan sakit hati seorang anak SD, ekspresinya, air mata yang turun seperti asli, ataukah memang asli? Ai yakin, tak ada yang memberikan komentar, semua akan ikut merasakan sedih dan kehilangan yang diberikan Soo-An.
Kedua, ketika mereka yang egois tak ingin berada dalam satu gerbong dengan mereka yang baru saja selamat melewati para zombie. Jadi gerbong ini berada di tengah, pintu depan adalah gerbang yang dituju oleh mereka yang berhasil berjuang dan pintu belakang adalah kumpulan para zombie yang berburu manusia. Secara logika, seharusnya kalian mengamankan pintu belakang dong yaa, setidaknya keselamatan lebih utama dan di gerbong satunya pun masih diisi dengan manusia. Tapi, dalam film ini yang terjadi adalah kebalikannya. Hahahaha... Kalau dipikir juga, alurnya tidak akan jalan, jika kita berpikir secara logika ataukah secara logika mereka atau ada pesan yang ingin disampaikan penulis, manusia lain bisa jadi lebih berbahaya dibandingkan kematian? Keegoisan dapat memperpendek alur pikiran seseorang? dan yang lainnya. Seorang penulis pasti punya alasan untuk adegan itu.
So, Tidak seperti drama yang mungkin akan menghabiskan banyak waktu, untuk sebuah film, Ai yakin kalian tidak akan kecewa banyak. Apalagi untuk film ini. Hehehe…😁😁
Ai termasuk salah satu orang yang menonton film ini lebih dari sekali, bukan karena kekurangan bahan untuk menonton film, tapi memang film ini tidak membosankan untuk ditonton ulang. Meski secara garis besar kita sudah tahu alurnya akan dibawa kemana, tapi tetap saja, kesan menegangkan dari film ini tidak akan terasa flat. Sedangkan bagi mereka yang belum sama sekali menontonnya, Ai sarankan untuk bertindak lebih cepat, sebelum film-nya tidak bisa ditemukan lagi. Hahahhaa. Bercanda!
Bercerita tentang seorang bapak berstatus duda, Seok-Woo, yang terlalu berfokus dengan pekerjaannya, sehingga jarang memberikan perhatian kepada anak semata wayangnya. Terkadang disaat tertentu, seorang anak akan membutuhkan sosok orang tua di sampingnya, sayangnya sang Ayah, meskipun terlihat sangat menyayangi anaknya, namun tidak bertindak demikian dan selalu diwakili oleh ibunya.
Ingin terlihat perhatian, Seok-Woo membelikan hadiah ulang tahun kepada anaknya, Soo-An. Namun ternyata, hadiah yang diberikan padanya saat ini sama dengan hadiah untuk memperingati hari Anak beberapa waktu lalu. Soo-An pun hanya menginginkan untuk bertemu ibunya, entah Ayahnya akan mengantarnya atau tidak, Soo-An sudah bertekad untuk pergi ke Busan, tempat ibunya tinggal.
Setelah diberikan nasehat oleh ibunya, Seok-Woo akhirnya mengabulkan permintaan anaknya untuk berangkat menuju Busan dengan menggunakan kereta. Mereka berangkat menuju stasiun di pagi hari, saat perjalanan menuju stasiun, ada suasana aneh yang didukung oleh latar musik film. Mungkinkah ini awal untuk kejadian selanjutnya?
Suasana stasiun yang diperlihatkan seperti dengan suasana stasiun kereta pada umumnya. Berbagai usia, pekerjaan dan kepentingan berbaur menjadi satu dalam kereta tujuan Busan tersebut, membuat film ini tidak hanya berfokus pada keluarga Seok-Woo. Jadi, kalian bisa melihat beberapa karakter yang memang sering ditemukan di kehidupan sehari-hari kita. Sayangnya, ada satu penumpang yang sedang terluka dan menjadi awal penyebaran virus ini.
Ai sempat menyinggung film ini dalam review drama Kingdom, karena vibe-nya terbilang mirip satu sama lain. Bercerita tentang penyebaran virus dari gigitan orang terinfeksi, kemudian tidak sampai dua menit, yang tergigit akan ikut terinfeksi dan terus berulang. Kalau dibuat proses pemodelannya, maka kejadian ini hanya berputar antara Susceptible dan Infected diluar dari penyebab dan solusi penanganannya. Got it? Hahahaa.. Mian, Ai terbawa suasana kuliah pemodelan. 😎 Next!!
Dimulai dari penumpang yang sudah terinfeksi maka, menyebarlah virus zombie ini dari gerbang ke gerbang. Maka, mereka yang panik meminta untuk berhenti di stasiun setelahnya. Seok-Woo yang egois meminta pegawainya untuk menjemput di stasiun berikutnya, namun, dia malah bertemu dengan tentara zombie yang sedang menunggu di sana. Hampir saja menjadi santapan para zombie, Seok-Woo diselamatkan oleh mereka yang punya rasa kemanusiaan, maka ini yang menjadi awal perubahan karakter Seok-Woo.
Udah yaa! Kalau bertambah, maka Ai akan keceplosan bercerita sampai akhir film daaaan kalau itu terjadi. Maka, tujuan awal Ai yang mencoba membuat kalian penasaran akan gagal di tengah jalan, eh, tapi entah kalian juga akan penasaran atau tidak. Hahaha. Setidaknya Ai merasa senang-senang saja bercerita di blog ini. Upss. Ini egois apa gak ya? Abaikan!
Kamu terlalu egois, itulah alasan mengapa dia meninggalkanmu. - Ibu Seok-Woo
Apa yang menarik dari film ini? Menurut Ai, semuanyra. Ini bukan kalimat hasil copas dari tulisan sebelumnya ya! Tapi benar-benar real. Mengapa? Karena film ini bisa dikatakan merupakan paket lengkap, mulai dari suasana tegang, sedih, kesal dan sedikit humor, akan tersaji dalam film ini. Ai, tidak akan berkomentar banyak, hanya bisa merekomendasikan film ini untuk siapa saja tanpa batasan usia, sewajarnya ya! Hahaha...
Adakah pembelajaran yang bisa diambil? Yup! Ada dongs. Hal yang paling terlihat dalam film ini adalah keegoisan. Terkadang sifat tersebut ada dan terlihat bukan karena disengaja, tapi ada hal yang melatarbelakanginya untuk berbuat seperti itu. Jadi, jangan seenaknya menilai seseorang hanya karena satu kesalahan atau satu sifat yang diperlihatkan, melainkan coba liat dari sisi yang tak terlihat. Ya, sisi yang tidak terlihat dengan mata fisik kita. Asyiiik. Hehehe...
Kenyamanan menonton film ini, tidak terlepas dari mereka yang berturut serta dalam melengkapi film ini, dimulai dari karakter utama, para pendukung, dan semua zombie yang terlibat. Hahaha... Film ini bisa dikatakan bertabur bintang, karena para pemeran utamanya sudah tidak diragukan lagi dalam per-film-an Korea. Gong-Yoo, Jung Yu-Mi, Ma Dong-Seok, Choi Woo-Sik, Kim Eui-Sung dan yang lainnya. Film ini tak bisa tanpa mereka, selain dari para kru di belakang layar tentunya.
Eh, ada juga beberapa adegan yang berkesan untuk Ai. Pertama, adegan yang sangat memilukan dari pemeran Soo-An. Menurut Ai, mungkin daya tarik anak ini terpilih jadi pemain film ini adalah tangisannya. Tangisan yang benar-benar menunjukkan sakit hati seorang anak SD, ekspresinya, air mata yang turun seperti asli, ataukah memang asli? Ai yakin, tak ada yang memberikan komentar, semua akan ikut merasakan sedih dan kehilangan yang diberikan Soo-An.
Kedua, ketika mereka yang egois tak ingin berada dalam satu gerbong dengan mereka yang baru saja selamat melewati para zombie. Jadi gerbong ini berada di tengah, pintu depan adalah gerbang yang dituju oleh mereka yang berhasil berjuang dan pintu belakang adalah kumpulan para zombie yang berburu manusia. Secara logika, seharusnya kalian mengamankan pintu belakang dong yaa, setidaknya keselamatan lebih utama dan di gerbong satunya pun masih diisi dengan manusia. Tapi, dalam film ini yang terjadi adalah kebalikannya. Hahahaha... Kalau dipikir juga, alurnya tidak akan jalan, jika kita berpikir secara logika ataukah secara logika mereka atau ada pesan yang ingin disampaikan penulis, manusia lain bisa jadi lebih berbahaya dibandingkan kematian? Keegoisan dapat memperpendek alur pikiran seseorang? dan yang lainnya. Seorang penulis pasti punya alasan untuk adegan itu.
So, Tidak seperti drama yang mungkin akan menghabiskan banyak waktu, untuk sebuah film, Ai yakin kalian tidak akan kecewa banyak. Apalagi untuk film ini. Hehehe…😁😁
Bonus Asumsi Ai:
Asumsi 1: Relasi Judul dan Cerita
For Busan, secara Bahasa diartikan sebagai untuk Busan, dimana yang dimaksud adalah kota tujuan dari para penumpang di kereta. Daerah yang berhasil menyelamatkan diri dari penyebaran zombie yang tidak hanya berlaku untuk manusia saja tetapi juga hewan. Sehingga, kota ini akan menjadi tempat aman untuk mereka yang ingin menyelamatkan diri. Ya Mungkin pemerintahnya bertindak cepat untuk menjaga perbatasan atau apaalah itu. Hahahaha...Train to Busan, berarti Kereta menuju Busan. Ini mah 95% memang berelasi. Latar tempat film ini adalah kereta dengan tujuan Busan, hampir semua kejadian di stasiun, rel kereta, atas kereta, sampai pergantian kereta pun, tetap tujuannya adalah Busan. Sisanya ya merupakan pengantar dari film ini. Jadi mereka yang berada di kereta ini sebenarnya sudah dikatakan beruntung, karena tujuan akhir mereka, Busan. Tinggal bagaimana seharusnya mereka bertahan hidup bersama dengan saling membantu satu sama lain.
Karena ini adalah sebuah film, durasi yang singkat, maka tidak banyak asumsi yang bisa Ai pikirkan ataupun sampaikan kepada kalian.
Asumsi 2: Ending
Sekali lagi Ai tegaskan, berbeda dengan drama yang mungkin bisa dibocorkan sedikit, film akan kehilangan kesan misteriusnya jika bagian akhir dijelaskan secara singkat, padat dan jelas. Maka. Khusus untuk review film, Ai akan menjabarkannya secara tersirat.Pengorbanan untuk keluarga akan sangat berarti daripada tetap bersikap egois bertahan di sampingnya namun tidak akan tahu akan bagaimana hasil akhirnya. Lebih baik memberikan kepastian daripada memberi harapan palsu yang mungkin saja tak bisa dipenuhi di akhir perjalanan. Satu-satunya yang bisa dilakukan setelah kehilangan mereka yang rela berkorban adalah memenuhi keinginan terakhirnya, meski hanya sebuah lagu.
Okay? Silakan kalian mengartikan maksud tersirat Ai. Hahhaa 😎😎
Jadi, tinggal Man Temans yang menentukan. Yes or No?
Mungkin cukup sekian dari Ai, semoga bisa bermanfaat, kalau ada yang ingin man temans tanyakan silakan sampaikan pada kotak komentar yang ada di bawah atau bisa juga melalui halaman contact blog ini. Terima kasih, selamat berkunjung kembali.
Dalam segala hal, jangan lakukan sesuatu hanya setengah-setengah, ingatlah itu! - Seok-Woo
Jadi, tinggal Man Temans yang menentukan. Yes or No?
Mungkin cukup sekian dari Ai, semoga bisa bermanfaat, kalau ada yang ingin man temans tanyakan silakan sampaikan pada kotak komentar yang ada di bawah atau bisa juga melalui halaman contact blog ini. Terima kasih, selamat berkunjung kembali.
Post a Comment for "[#REFILL] Train to Busan (2016)"
Silakan berikan komentar kamu, komentar bisa berupa pertanyaan, saran, kritik, maupun request. Dengan syarat dan ketentuan:
- Tidak mengandung link eksternal. Komentar dengan link eksternal kemungkinan akan di-remove
- Tidak mengandung kata-kata yang tidak pantas
- Tidak mengundang provokasi dan miskonsepsi